Kabupaten Tuban provinsi Tawa Timur, merupakan wilayah yang berada di jalur pantai utara, yang kebanyakan masyarakat di kabupaten Tuban menyebutnya dengan pantura. Sebagian besar kabupaten Tuban termasuk dalam zona rembang yang di domonasi endapan yang umumnya berupa batuan karbonat dan juga di dominasi oleh perbukitan kapur. Sehingga wajar jika kabupaten Tuban terdapat banyak sekali goa, kira-kira ada 56 goa disana. Namun yang terkenal dan yang dijadikan obyek wisata hanya beberapa saja, seperti goa Akbar, goa Gambul, goa Angin, goa Gilisuci, goa Terus, goa Jaran, goa Putri asih dan goa Ngerong adalah sedikit dari nama-nama goa yang ada di Tuban.
Goa ngerong terletak di kecamatan Rengel
kabupaten Tuban dan berada tepat di kaki bukit gunung kapur dan dan
berada tepat dipinggir jalan raya. Goa Ngerong memiliki lobang dengan
panjang 1,8 km potensinya dapat mencapai 30 km. Goa ini adalah goa air
yang hanya bisa diarungi dengan perahu karet. Pada kedalaman 1000 meter
dapat ditemui air terjun didalamnya. Didalam goa Ngerong tersebut
terdapat kolam kecil yang di dalamnya terdapat banyak sekali ikan Tawes,
ikan Bader (Punctius Javanicius), ikan Nila dan kura-kura raksasa. Di
dalam goa tidak hanya ada ikan-ikan dan kura-kura tapi juga ada
kelelawar yang hidup pada kedalaman 700 meter. Jutaan kelelawar terlihat
spektakuler saat beriringan keluar pada jam 5 sore. Selain alamnya yang
indah, ribuan makhluk hidup didalamnya membuat keunikan tersendiri di
goa Ngerong.
Kebanyakan masyarakat di Tuban masih
mempercayai adanya mitos. Salah satu mitos yang ada dituban adalah mitos
di goa Ngerong. Goa Ngerong merupakan salah satu dari beberapa goa yang
di jadikan tempat wisata oleh pemerintah. Ngerong berasal dari bahasa
jawa yaitu Rong yang berarti lobang. Legenda yang berkembang terkait
awal munculnya goa Ngerong ini adalah kisah Raden Arya Bangah.
Diceritakan bahwa Raden Arya Bangah adalah seorang pemimpin kerajaan
Gumenggeng yang sedang melakukan pertapaan untuk menyelamatkan
wilayahnya dari kekeringan. Selesai bertapa ditemani kedua pengawalnya,
kemudian dia membuat sedikit galian lobang di tanah. Ketika Raden Arya
Bangah melangkah pergi dari tempat pertapaanya, kemudian galian lobang
yang dibuat dia tadi membentuk lobang besar yang kini disebut dengan goa
ngerong.
Banyak cerita yang beredar di kalangan
masyarakat tenteng goa Ngerong mulai dari cerita tentang pertapaan Raden
Arya Bangah, tokah Kembangjoyo yang sakti mandraguna hingga cerita
tentang kecantikan putri Ngerong. Kisah tentang putri yang konon bertapa
didalam goa Ngerong hingga raganya menghilang, sang putri tersebut
digambarkan memakai kebaya dengan selendang dibahunya sambil membawa tas
belanjaan khas orang dusun. Menurut cerita sang putri masih kerap
terdengar suaranya dan muncul ditengah kesibukan orang nyekar (menabur
bunga ).
Kebanyakan masyarakat di Tuban masih
mempercayai adanya mitos. Salah satu mitos yang ada dituban adalah mitos
di goa Ngerong. Goa Ngerong merupakan salah satu dari beberapa goa yang
di jadikan tempat wisata oleh pemerintah. Ngerong berasal dari bahasa
jawa yaitu Rong yang berarti lobang. Legenda yang berkembang terkait
awal munculnya goa Ngerong ini adalah kisah Raden Arya Bangah.
Diceritakan bahwa Raden Arya Bangah adalah seorang pemimpin kerajaan
Gumenggeng yang sedang melakukan pertapaan untuk menyelamatkan
wilayahnya dari kekeringan. Selesai bertapa ditemani kedua pengawalnya,
kemudian dia membuat sedikit galian lobang di tanah. Ketika Raden Arya
Bangah melangkah pergi dari tempat pertapaanya, kemudian galian lobang
yang dibuat dia tadi membentuk lobang besar yang kini disebut dengan goa
ngerong.
Banyak cerita yang beredar di kalangan
masyarakat tenteng goa Ngerong mulai dari cerita tentang pertapaan Raden
Arya Bangah, tokah Kembangjoyo yang sakti mandraguna hingga cerita
tentang kecantikan putri Ngerong. Kisah tentang putri yang konon bertapa
didalam goa Ngerong hingga raganya menghilang, sang putri tersebut
digambarkan memakai kebaya dengan selendang dibahunya sambil membawa tas
belanjaan khas orang dusun. Menurut cerita sang putri masih kerap
terdengar suaranya dan muncul ditengah kesibukan orang nyekar (menabur
bunga ).
Goa Ngerong juga memiliki cerita mistis yang
terselimuti dibalik keindahanya. Salah satu cerita yang beredar
dikalangan masyarakat bahwa ikan dan kura-kura yang menghuni kolam
tersebut merupakan jelmaan bidadari dan sinopati kerajaan Gumenggeng
yang dikutuk oleh dewa karna membuat kesalahan. Meskipun ikan-ikan itu
terlihat sangat jelas dipermukaan kolam, namun ketika dicoba ditangkap
sulit sekali menangkapnya. Sebagian masyarakat mempercayai bahwa
ikan-ikan itu adalah piaraan putri Ngerong.
Mitos lain yang berkembang di goa Ngerong
adalah adanya larangan bagi pengunjung untuk menangkap dan membawa
pulang ikan maupun bulus (penyu air tawar) apalagi sampai memakanya,
karena jika pengunjung tidak mematuhi larangan tersebut diyakini akan
mendapat celaka seusai pulang dari goa itu. Ada yang terserang penyakit,
didatangi dedemit atau hantu hingga hewan yang ditangkap di goa Ngerong
itu di kembalikan dan lebih buruknya lagi mengakibatkan kematian. Hewan
lain yang hidup di goa Ngerong adalah kura-kura putih yang berdiameter
kurang lebih satu meter. juga ada pula ikan tampa mata, khas hewan di
goa Ngerong yang akan di dapati di kedalaman 1.000 meter.
Disamping keindahan dan ada hal mistis di
dalamnya, goa ini memiliki air yang bersih dan jernih yang bisa
digunakan oleh masyarakat sekitar seperti mandi, mencuci dan irigasi
untuk mengairi sawah di sekitar goa. Apabila anda tertarik dengan goa
Ngerong segera datang dan saksikan sendiri keindahan dan ketakjubanya.
No comments:
Post a Comment